Venusian

They are known to be happy

  • Home
  • INTRO
  • PORTOFOLIO(process)
  • BLOG
    • TALK
    • Poem
    • Music
    • Lifestyle
      • Beauty and Fashion
      • Hobby
      • Spotify
      • TripEtc.
    • Photos
    • Education
  • Contact Us

Halo semuanya! Selamat datang di Venusian!
Kali ini, kita akan mempelajari materi mengenai Komunikasi Dalam Kelas Online. Tanpa ba-bi-bu lagi, yuk langsung saja ke materi!

Komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Istilah Komunikasi dalam kelas online atau yang lebih kita kenal dengan nama daring atau dalam jaringan mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui/menggunakan jaringan komputer. (Warschauer, M pp) menyatakan bahwa "Dengan kata lain, Komunikasi Daring adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet".

contoh komunikasi daring (video conference)


Komunikasi daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan komunikasi konvensional, antara lain sebagai berikut :
  • Dapat dilakukan kapan saja di mana saja
  • Efisiensi biaya
  • Efisiensi waktu
  • Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya
  • Meningkatkan intensitas berkomunikasi
  • Meningkatkan partisipasi

Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut :
  • Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh, merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
  • Memerlukan perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring memerlukan adanya hardware, software.
  • Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si penerima.
  • Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan orang lain maupun diri sendiri. 

Dalam pelaksanaan komunikasi dalam kelas online, kita bisa melakukannya melalui sebuah forum diskusi. Forum diskusi merupakan fitur komunikasi yang utama dalam pembelajaran online. Melalui forum diskusi akan terjadi komunikasi interaktif antara fasilitator dengan peserta, antar fasilitator, antar peserta untuk tukar pengetahuan dan pengalaman atau sebagai sarana unjuk kerja peserta. Forum diskusi dapat digunakankan sebagai kanal komunikasi synchronous (serempak) maupun asynchronous (tidak serempak). Ada 4 tipe forum diskusi dalam Moodle, yaitu:
  1. forum tunggal sederhana, yang mana fasilitator hanya membuat satu topik untuk dapat didiskusikan oleh setiap peserta.
  2. forum standar, yang mana setiap peserta dapat berpartisipasi baik membuat topik diskusi baru maupun menanggapi topik diskusi yang telah dibuat sebelumnya, baik yang dibuat peserta itu sendiri maupun topik diskusi yang dibuat oleh peserta yang lain.
  3. forum refleksi, yang mana setiap peserta hanya diberi satu kesempatan untuk membuat topik baru yang menjadi bahan diskusi, namun tidak ada batasan untuk menanggapi topik tersebut.
  4. forum tanya-jawab, yang mana fasilitator akan membuat suatu pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap peserta tetapi tidak dapat melihat jawaban peserta yang lain. 

Untuk berpartisipasi dalam forum diskusi hendaknya peserta memperhatikan tipe forum yang hendak diikuti, sehingga peserta dapat menyesuaikan aktivitasnya. Forum diskusi mempunyai fitur-fitur sebagai berikut.
  1. Tanya jawab
  2. Melampirkan file
  3. Melampirkan gambar/foto/animasi/narasi
  4. Mengunggah video
  5. Equation
Dalam pembelajaran online, pemanfaatan forum diskusi antara lain untuk:
  • berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pengalaman,
  • bertanya topik baru yang terkait dengan materi atau hal-hal yang mendukung
  • pembelajaran, memberi respon/jawaban terhadap topik atau pendapat orang lain.
  • saluran untuk mengumpulkan tugas peserta, sebagai sarana unjuk kerja peserta dan penilaian oleh fasilitator.


BLOG
Blog merupakan salah satu fitur komunikasi Moodle, di mana melalui blog pengguna sistem berbasis Moodle dapat menyampaikan ide, gagasan, pengalamannya untuk diketahui dan direspon orang lain. Blog Moodle juga dapat terhubung dengan penyedia layanan blog di luar Moodle seperti Wordpress, blogspot, dan lainlain sehingga apabila seseorang sudah mempunyai blog di luar Moodle dapat menghubungkan blog tersebut dengan blog Moodle sehingga isi blog di luar Moodle dapat otomatis masuk ke dalam blog Moodle.
Blog dapat dijadikan tempat untuk menyampaikan ide, pengalaman, refleksi pembelajaran penggunanya. Melalui blog juga peserta diklat dapat menyampaikan permasalahan, masukan, respon atau umpan balik terhadap materi yang baru saja dipelajari. Blog juga dapat berfungsi sebagai forum diskusi di mana seseorang menyampaikan topik atau idenya dan orang lain dapat merespon topik tersebut.

Nah, sekarang kalian semua sudah mengetahui kan bagaimana komunikasi dalam kelas online? 
Terima kasih sudah mampir ke Venusian, sampai jumpa!





CORONAVIRUS

Menurut World Health Organization (WHO), Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
(https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public)

COVID-19

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Penyakit ini berkembang dengan pesat ke seluruh dunia  hingga saat ini, termasuk Indonesia. Dalam data terakhir, 7 April 2020, tercatat 2.738 (+247 kasus), 2.313 dalam perawatan, 204 sembuh, 221 dan meninggal.
(https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/)

DAMPAK CORONA DI DUNIA PERKULIAHAN

Dalam situasi wabah virus korona di Indonesia yang seperti ini berdampak pada dunia pendidikan, pemerintah pusat hingga daerah memberi kebijakan meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus korona. Akan tetapi pendidikan tidak berhenti begitu saja contohnya, saat ini seluruh perguruan tinggi menerapkan kuliah online.
Hal ini sebenarnya tidak masalah bagi perguruan tinggi yang memiliki system akademik berbasis daring. Namun akan menjadi problem bagi perguruan tinggi yang belum memiliki akademik berbasis daring ini, namun setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki dampak positif dan negatif begitu juga sistem pembelajaran online yang mulai diterapkan dibeberapa negara pada saat ini termasuk indonesia sendiri. Kuliah online dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga indonesia untuk menikmati pendidikan dimana saja yang dia suka.

DAMPAK NEGATIF BAGI MAHASISWA

  1. Rencana pembelajaran perkuliahan yang telah disusun sedemikian rupa menjadi terganggu pelaksanaanya. Seperti kegiatan praktik, penelitian, observasi, presentasi, dsb. Menjadi tertunda hingga batal.
  2. Perkuliahan menjadi kurang efektif dilaksanakan dengan cara online. Materi diberikan dengan cara meeting online ataupun mengunduh. Begitu pula dengan pelaksanaan diskusi, pengerjaan tugas, kuis,  UTS, hingga UAS. Sehingga penyampaian materi menjadi tidak optimal.
  3. Membutuhkan kuota internet yang besar dan koneksi yang kuat. Banyak mahasiswa yang kesulitan memperoleh koneksi internet yang kuat di kampong halamannya. Selain itu penggunaan internet menjadi boros. Misalnya saja, dalam satu sesi zoom bisa menghabisakan kuota sebanyak 600mb. Tinggal dikalikan dengan berapa sks mata kuliah yang menggunakan aplikasi zoom.
  4. Tugas yang menumpuk. Biasanya ada beberapa dosen yang mengganti penjelasan materi dengan pemberian tugas. Sehingga tugas mahasiswa menjadi lebih banyak dibandingkan tatap muka secara langsung.
  5. Mahasiswa tingkat akhir dilanda kegalauan. Karena kebijakan yang mengharusnya #stayathome, mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi menjadi terhambat. Mereka tidak bisa datang ke perpustakaan untuk mencari referensi, dan idak bisa melaksanakan penelitian atau observasi yang harus datang langsung ke tempat yang dituju. Selain itu bimbingan dan siding skripsi yang juga kurang efektif karena dilakukan secara daring. Selain itu wisudapun menjadi tertunda.
  6. Tidak mendapat uang saku atau pendapatan. Banyak mahasiswa yang menjadi pekerja paruh waktu di tempat mereka merantau kuliah untuk mencari penghasilan. Dengan adanya wabah ini mengakibatkan kondisi keuangan menjadi tersendat. Seperti halnya uang saku yang hanya diberikan ketika pergi merantau, mahasiswa yang tinggal di rumah menjadi tidak memiliki pemasukan.


DAMPAK POSITIF BAGI MAHASISWA

  1. Mahasiswa bisa belajar mengevaluasi pembelajaran sendiri dirumah sesuai keinginan hati kita masing – masing. Sambil tiduran, makan, bercanda bersama keluarga. Yang pasti sembari menerapkan social distancing dan tetap menetap dirumah/kos mengikuti anjuran pemerintah.
  2. Pengeluaran bahan bakar menjadi kecil karena bisa melaksanakan perkuliahan di rumah atau di kos.
  3. Mahasiswa bisa belajar hal baru seperti keterampilan dalam dunia digital.



Pendekatan pendidikan melalui seni di kemukakan oleh  J.dewey (dalam dorn, 1994) bahwa seni seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk kepentingan seni itu sendiri. Dengan pendekatan ini pendidikan seni berkewajiban membantu ketercapaian tujuan pendidikan secara umum yang memberiakan keseimbangan rasional dan emosional, intelektualitas dan sensibilitas. Dengan kata lain pendekatan pendidikan seni tidak ditempatkan dalam upaya pengembangan dan pelestarian seni. Oleh karana itu Pendekatan melului seni ini terasa sangat penting dan jelas peranannya dapat diamati di jenjang pendidikan dasar dan prasekolah.

Pada pendidikan dasar dan prasekolah, proses pembinaan tumbuh kembang anak yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, daya pikir, emosional dan sosial yang tepat dan benar dapat menjadikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal termasuk kecerdasan kinestetik. Ada delapan aspek kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan fisik/kinestetik, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan naturalis, tetapi dalam penerapan di Indonesia ditambahkan menjadi sembilan kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual. Cerdas kinestetik berarti belajar serta berfikir dengan tubuh. Kecerdasan ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh, memahami perintah otak.

Keterkaitan antara kemampuan gerak tubuh anak dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) cukup relevan pada aspek kecerdasan kinestetik tubuh. Kondisi tersebut selaras dengan pendapat Martin Jamaris (dalam Mubiar, 2017 : 9) menyatakan bahwa kecerdasan majemuk yang berkaitan erat dengan kecerdasan kinestetik pada anak mencakup kemampuan anak dalam kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan tubuh.

Dengan merujuk bahwa pendekatan pendidikan melalui seni itu pada dasarnya menggunakan seni sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada segi proses dari pada hasil. Penekanan pada segi proses menjadikan sasaran belajar pendidiakan seni tidak mengharapkan anak didik menjadi pandai menggambar, melukis, atau mematung. Oleh karena itu pendekatan pendidikan melalui seni dalam implementasi pembelajarannya menekankan ada eksplorasi dan eksperimentasi, merangsang keingintahuan dan sekaligus menyenangkan bagi anak.

Di bawah ini merupakan contoh seni sebagai media pembelajaran melalui permainan edukasi. Permainan ini disesuaikan dengan materi pembelajaran anak yang diimplementasikan dalam kegiatan fisik guna mengembangkan kecerdasan kinestetik anak sehingga materi pelajaran dapat lebih dipahami oleh anak karena dalam proses pembelajaran, anak mengalaminya secara langsung.



Apa Itu e-Learning?

E-learning sering pula disebut pembelajaran daring atau online course. Pembelajaran daring dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Konteks e-learning lebih luas dari pada online learning, karena e-learning meliputi pemanfaatan perangkat elektronik yang tidak harus terkoneksi secara online. Sementara flexible learning memberikan pilihan yang lebih luas pada apa, kapan, dimana, dan bagaimana kita belajar. Artinya Flexible learning lebih mengarah pada pendekatan bahwa teknologi memungkinkan semua pembelajaran lebih fleksibel. Sedangkan online learning mencakup pembelajaran yang dilaksanakan dengan teknologi berbasis web. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar serta dapat diperbaharui dengan cepat. E-learning membawa prinsip terciptanya lingkungan belajar yang fleksibel dan terdistribusi.

Karakteristik e-Learning 

Terdapat beberapa karakteristik yang harus dimiliki e-learning yang membedakannya dengan pembelajaran konvensional, yaitu interactivity, independency, accessibility, dan enrichment. 
a. Interactivity 
E-learning harus memfasilitasi jalur komunikasi baik secara real time(synchronus) seperti chatting dan messenger, maupun tidak real time (asynchronous) seperti forum dan mailing list. 
b. Independency/kemandirian 
Ketersediaan bahan belajar, waktu, dan akses yang fleksibel memungkinkan peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing dan menjadi active learner. Namun hal ini tidak akan berjalan baik jika masing-masing individu tidak memiliki kemandirian. Kemandirian disini berarti peserta didik belajar tanpa ada yang menyuruh atau mengingatkan, mengerjakan tugas tanpa ada yang mengejar-ngejar dan lain-lain. Semua berdasarkan kesadaran sendiri. Jadwal, pengaturan waktu dan reminder, bahkan saran acuan belajar yang ada hanya berupa mesin belaka, yang tidak akan berarti apapun jika peserta didik tidak menyadarinya secara mandiri. 
c. Accessibillity/aksesabilitas 
Sumber-sumber belajar dan informasi akademik harus lebih mudah diakses dan terdistribusi lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 
d. Enrichment/pengayaan 
Kegiatan pembelajaran serta presentasi bahan pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih variatif dan interaktif seperti penggunaan video streaming, aplikasi simulasi, dan animasi. 

Tujuan e-Learning

Tujuan e-learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari peserta didik atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif para peserta didik, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. e-learning diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para peserta didik sesuai dengan bidangnya masing-masing.  

Manfaat e-Learning

Mannfaat e-learning dnegan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain: 
1) Pengajar dan pembelajara dapat berkomunikasi secara cepat dan mudah melalui fasilitas internettanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. 
2) Pengajar dan pembelajar dapat menggunakann materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar dapat menilai seberapa jauh materi pembelajar dapat dipelajari dan dikuasainya. 
3) Dengan e-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. 
4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dnegan melakukan akses di internet.
5) Internet dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal.

Komponen e-Learning

Untuk dapat terselenggaranya e-learning diperlukan 3 komponen pembentuk e-learning yaitu:
 a. Infrastruktur: Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi: sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas. 
c. Konten: konten dan bahan ajar yang pada e-learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Konten ini disimpan dalam Learning Management System (LMS) Sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. 


Postingan Lebih Baru Beranda

ABOUT ME


"If I can go back in time, it must be the high school phase"

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • A Love Letter
  • BERISIK

Categories

  • Education 4
  • OPINI 2
  • Poem 3
  • TALK 3

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

aniswdyt

Halaman

  • About Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Sitemap
  • Contact Us

Designed by Goestovenus