E-LEARNING | PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, MANFAAT, TUJUAN, KOMPONEN



Apa Itu e-Learning?

E-learning sering pula disebut pembelajaran daring atau online course. Pembelajaran daring dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Konteks e-learning lebih luas dari pada online learning, karena e-learning meliputi pemanfaatan perangkat elektronik yang tidak harus terkoneksi secara online. Sementara flexible learning memberikan pilihan yang lebih luas pada apa, kapan, dimana, dan bagaimana kita belajar. Artinya Flexible learning lebih mengarah pada pendekatan bahwa teknologi memungkinkan semua pembelajaran lebih fleksibel. Sedangkan online learning mencakup pembelajaran yang dilaksanakan dengan teknologi berbasis web. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar serta dapat diperbaharui dengan cepat. E-learning membawa prinsip terciptanya lingkungan belajar yang fleksibel dan terdistribusi.

Karakteristik e-Learning 

Terdapat beberapa karakteristik yang harus dimiliki e-learning yang membedakannya dengan pembelajaran konvensional, yaitu interactivity, independency, accessibility, dan enrichment. 
a. Interactivity 
E-learning harus memfasilitasi jalur komunikasi baik secara real time(synchronus) seperti chatting dan messenger, maupun tidak real time (asynchronous) seperti forum dan mailing list. 
b. Independency/kemandirian 
Ketersediaan bahan belajar, waktu, dan akses yang fleksibel memungkinkan peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing dan menjadi active learner. Namun hal ini tidak akan berjalan baik jika masing-masing individu tidak memiliki kemandirian. Kemandirian disini berarti peserta didik belajar tanpa ada yang menyuruh atau mengingatkan, mengerjakan tugas tanpa ada yang mengejar-ngejar dan lain-lain. Semua berdasarkan kesadaran sendiri. Jadwal, pengaturan waktu dan reminder, bahkan saran acuan belajar yang ada hanya berupa mesin belaka, yang tidak akan berarti apapun jika peserta didik tidak menyadarinya secara mandiri. 
c. Accessibillity/aksesabilitas 
Sumber-sumber belajar dan informasi akademik harus lebih mudah diakses dan terdistribusi lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 
d. Enrichment/pengayaan 
Kegiatan pembelajaran serta presentasi bahan pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih variatif dan interaktif seperti penggunaan video streaming, aplikasi simulasi, dan animasi. 

Tujuan e-Learning

Tujuan e-learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari peserta didik atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif para peserta didik, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. e-learning diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para peserta didik sesuai dengan bidangnya masing-masing.  

Manfaat e-Learning

Mannfaat e-learning dnegan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain: 
1) Pengajar dan pembelajara dapat berkomunikasi secara cepat dan mudah melalui fasilitas internettanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. 
2) Pengajar dan pembelajar dapat menggunakann materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar dapat menilai seberapa jauh materi pembelajar dapat dipelajari dan dikuasainya. 
3) Dengan e-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. 
4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dnegan melakukan akses di internet.
5) Internet dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal.

Komponen e-Learning

Untuk dapat terselenggaranya e-learning diperlukan 3 komponen pembentuk e-learning yaitu:
 a. Infrastruktur: Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi: sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas. 
c. Konten: konten dan bahan ajar yang pada e-learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Konten ini disimpan dalam Learning Management System (LMS) Sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. 


0 komentar