CORONAVIRUS
Menurut World Health Organization
(WHO), Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan
penyakit COVID-19.
COVID-19
COVID-19 adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus
baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan,
Tiongkok, bulan Desember 2019. Penyakit ini berkembang dengan pesat ke seluruh
dunia hingga saat ini, termasuk Indonesia.
Dalam data terakhir, 7 April 2020, tercatat 2.738 (+247 kasus), 2.313 dalam
perawatan, 204 sembuh, 221 dan meninggal.
DAMPAK CORONA DI DUNIA PERKULIAHAN
Dalam situasi wabah virus korona di
Indonesia yang seperti ini berdampak pada dunia pendidikan, pemerintah pusat
hingga daerah memberi kebijakan meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini
dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus korona. Akan tetapi pendidikan
tidak berhenti begitu saja contohnya, saat ini seluruh perguruan tinggi
menerapkan kuliah online.
Hal ini sebenarnya tidak masalah
bagi perguruan tinggi yang memiliki system akademik berbasis daring. Namun akan
menjadi problem bagi perguruan tinggi yang belum memiliki akademik berbasis
daring ini, namun setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki dampak positif
dan negatif begitu juga sistem pembelajaran online yang mulai diterapkan
dibeberapa negara pada saat ini termasuk indonesia sendiri. Kuliah online
dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga indonesia untuk
menikmati pendidikan dimana saja yang dia suka.
DAMPAK NEGATIF BAGI MAHASISWA
- Rencana pembelajaran perkuliahan yang telah disusun sedemikian rupa menjadi terganggu pelaksanaanya. Seperti kegiatan praktik, penelitian, observasi, presentasi, dsb. Menjadi tertunda hingga batal.
- Perkuliahan menjadi kurang efektif dilaksanakan dengan cara online. Materi diberikan dengan cara meeting online ataupun mengunduh. Begitu pula dengan pelaksanaan diskusi, pengerjaan tugas, kuis, UTS, hingga UAS. Sehingga penyampaian materi menjadi tidak optimal.
- Membutuhkan kuota internet yang besar dan koneksi yang kuat. Banyak mahasiswa yang kesulitan memperoleh koneksi internet yang kuat di kampong halamannya. Selain itu penggunaan internet menjadi boros. Misalnya saja, dalam satu sesi zoom bisa menghabisakan kuota sebanyak 600mb. Tinggal dikalikan dengan berapa sks mata kuliah yang menggunakan aplikasi zoom.
- Tugas yang menumpuk. Biasanya ada beberapa dosen yang mengganti penjelasan materi dengan pemberian tugas. Sehingga tugas mahasiswa menjadi lebih banyak dibandingkan tatap muka secara langsung.
- Mahasiswa tingkat akhir dilanda kegalauan. Karena kebijakan yang mengharusnya #stayathome, mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi menjadi terhambat. Mereka tidak bisa datang ke perpustakaan untuk mencari referensi, dan idak bisa melaksanakan penelitian atau observasi yang harus datang langsung ke tempat yang dituju. Selain itu bimbingan dan siding skripsi yang juga kurang efektif karena dilakukan secara daring. Selain itu wisudapun menjadi tertunda.
- Tidak mendapat uang saku atau pendapatan. Banyak mahasiswa yang menjadi pekerja paruh waktu di tempat mereka merantau kuliah untuk mencari penghasilan. Dengan adanya wabah ini mengakibatkan kondisi keuangan menjadi tersendat. Seperti halnya uang saku yang hanya diberikan ketika pergi merantau, mahasiswa yang tinggal di rumah menjadi tidak memiliki pemasukan.
DAMPAK POSITIF BAGI MAHASISWA
- Mahasiswa bisa belajar mengevaluasi pembelajaran sendiri dirumah sesuai keinginan hati kita masing – masing. Sambil tiduran, makan, bercanda bersama keluarga. Yang pasti sembari menerapkan social distancing dan tetap menetap dirumah/kos mengikuti anjuran pemerintah.
- Pengeluaran bahan bakar menjadi kecil karena bisa melaksanakan perkuliahan di rumah atau di kos.
- Mahasiswa bisa belajar hal baru seperti keterampilan dalam dunia digital.
0 komentar